Blog tentang perjalanan karir, bisnis dan pergulatan batin

Senin, 01 Juli 2013

Pandawa di pengasingan

pada malam saat mendegar yudistira kalah bermain dadu , dengan hanya berbekal apa yang melekat di badannya, bima pergi dari ibukota hastinapura. Bima pergi ke utara menyusuri persawahan. Ia berlari tanpa henti . SEbagai rasa hormat atas janji yang diucapkan kakaknya saat pertaruhan, bima memilih tidak kembali ke Jodipati, tapi , ia memilih menempuh perjalanan pengasingannya sendiri, ia tidak bersama kakaknya yudistira.

Untuk mengecoh orang, bima melepas mahkota kesatrianya dan membuangnya dalam perjalana. Busana kesatrianya juga ditanggalkan, dan mengganti nya dengan kain kusam robek-robek, bekas penutup orang-orangnan sawah yang tidak terpakai di tepi jalan.

 satu purnama lebih bima melakukan perjalann ke utara. penampilannya sudah awut2an, kumis dan jenggotnya begitu lebat tak teruru,wajahnya kotor dan jarang sekali mandi. seluruh badannya juga menghitam berdebu, Kini ia sampai di wilayah Wirata, di sebuah desa keil di sebelah barat ibu kota wirata.

Beruntung, di wirata,seorang tua menghampiri dan menawari bima untuk menjadi tukang jagal hewan ternak. Kebetulan,si orang tua itu pemilik rumah pemotongan hewan. Maka bima pun hidup sementara sebagai tukang jagal hewan ternak
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Talk ?

galen.nolan1@gmail.comn> .

Dipersembahkan oleh

Labels

Blog Archive