Blog tentang perjalanan karir, bisnis dan pergulatan batin

Jumat, 29 April 2022

Design mobile app dan membuat prototype

Di tahun 2017 saya pernah mendapatkan project dari orang Australia kalau tidak salah untuk membuat sebuah prototype mobile app, Employer dari Australia tersebut memberikan saya beberapa screen design untuk dianimasikan dan dibuat dalam bentuk video agar mobile app yang akan dibuat bisa dirasakan atau bisa disimulasikan dengan animasi video. Secara teknis project ini sangat mudah hanya tinggal ngambil part part atau dipecah pecah menjadi png dan dianimasikan menggunakan  after effects. cukup mudah dan memakan waktu sekitar 3 hari. karena saya tidak full mengerjakan project ini. Setelah 3 hari project jadi dan saya kirimlah video mp4 animasi mobile app simulasi mobile app dari employer dari australia tersebut. 

Galih setiawan


Beberapa tahun kemudian datanglah sebuah app FIGMA yang membuat orang orang makin piawai dan cepat membuat design mobile app dan prorotype nya. Figma ini sangat mudah digunakan dan sangat sesuai dengan kebutuhan animasi dari sebuah mobile app. kalau kita menganimasikan mobile app dengna after effects akan sangat mubadzir.. karena fitur dari adobe after effects yang banyak banget dan tidak terpakai dalam pembuatan prototype mobile app.

Saat ini saya pun mulai menggunakan app figma untuk membuat mobile app design dan sangat mudah prosesnya. dan makin gilanya app ini web based jadi bsa dikerjakan dalam perangkat manapun..yang penting tetap login dengan akun figma kita. di Dalam figma juga disedikaan fitur animasi atau tab protoype yang cukup mudah digunakan. Ahhh bersyukurnya anak jaman sekarang yang sangat dimudahkan dengan app yang gratis nan powerful 


Share:

Kamis, 28 April 2022

Belajar Pemrograman (LAGI)

Saya lulus kuliah  tahun 2014 dan terlalu fokus di dunia multimedia btw saya seorang lulusan Sistem Informasi yang fokus membuat sistem atau app yang menghasilkan sebuah informasi.  Dunia multimedia ini menarik sekali karena saya sangat suka dengan film juga musik. Sehingga ketika di perkuliahan ada tugas membuat video clip dan membuat film pendek saya terlalu larut kesana dan melupakan dunia IT. skip skip kerja di TV , freelancing juga kuliah S2 TI dan di tahun 2019 saya keterima menjadi dosen Komputer. blaarrr... 

Hal yang saya hindari selama beberapa tahun ketemu lagi di saat saya menjadi dosen. AKhirnya syaa mengejar ketinggalan dengan belajar lagi teknologi baru (untuk saya) seperti bootstrap, laravel, Codeigniter, FIGMA dan mobile programming dengan flutter. tentu saja saya mengejarnya dengan tergopoh gopoh.. 

Namun saya selalu mengakui terhadap mahasiswa saya , jika mahasiswa ada yang bertanya dan  saya kurang mengetahui maka saya akan mencari jawabannya dulu baru kemudian kita lanjut berdiskusi lagi antara saya dengan mahasiswa. Satu hal yang pasti, saya sangat bersyukur di jaman kuliah saya tidak terlalu tergantung oleh sebuah platform. yang utama bagi saya adalah logic pemrogaman dan ketika kita mau ganti ganti platform atau bahasa pemograman kita hanya perlu mengejar ketertinggalan bahasa saja.. karena logic nya kita sudah pegang. 

Makanya saya sangat takut ketika harus mengajar algoritma pemrograman (untung belum pernah) karena hal ini cukup krusial dan sangat penting karena hal inilah yang menjadi pondasi dan pegangan ketika belajar bahasa pemograman lain atau platform lain atau framework lain. Terima kasih untuk dosen algoritma pemrograman saya Ibu Almarhumah Armadyah Amborowati. Ilmu ibu akan terus saya pakai dan semoga ilmu ibu menjadi pahala yang terus mengalir untuk ibu.. 

Galih Setiawan


Share:

Rabu, 27 April 2022

Mudahkah menjadi freelancer ??

Di tahun 2015- 2018 saya terjun di dunia freelancing dalam hal ini melalui platform ya, seperti freelancer.com , upwork.com dan fiverr.com anda bisa cek di web freelancernya, Mungkin disana terlihat saya mendaftar dari Februari 2015 namun saya mendapatkan project pertama kali saya di bulan 2016. Karena saya masih meraba raba cara mengirim proposal yang baik. Sistemnya di platform freelancer adalah employer post sebuah kerjaan, lalu freelancer akan bid atau mengajukan proposal tender..  yang proposal nya baik yang akan diterima atau diberikan project oleh employer. 

Selama setahun yaitu dari bulan februari 2015 sampai Februari 2016 saya berlatih untuk mengajukan proposal agar diterima, tentu juga meningkatkan portofolio melalui youtube. karena saya punya banyak kelemahan baik dalam portofolio maupun mengajukan proposal dalam bahasa inggris. Perjalanan yang menarik. selama setahun tersebut karena sangat berharap untuk mendapatkan project pertama. Karena saya yakin setelah mendapatkan project pertama, project kedua akan lebih mudah untuk didapatkan. 


Sebenarnya kenapa terjun di dunia freelancing karena rasa penasaran yang sangat tinggi,bagaimana mengerjakan project dari luar dan dibayar menggunakan mata uang asing( pembayaran tidak hanya dalma dollar). Pembayaran biasanya masuk ke currency digital platform tersebut dan ditarik ke paypal lalu dikirim ke rekening indonesia kita. Lalu apa bedanya freelancing melalui platform dan freelancer offline.  Yang pertama adlah requirement yang diminta mereka employer luar lebih jelas dan terarah. ketimbanga project dalam negeri yang saya nemu nya agak ribet dan kurang jelas( mungkin saya nya yang sial, bukan menggambarkan keadaan aslinya). 

Dan setelah bertahun tahun tidak ngefreelance terkadang kangen juga untuk bisa ngefreelance dan menunggu revisian dair employer jam 3 pagi.. oh yeahh 

Share:

Menjalankan podcast selama setahun



Di Awal Tahun 2020, 1 bulan sebelum kasus corona pertama masuk ke Indonesia, Saya bersama rekan dosen saya ingin membuat sebuah podcast di spotify. Sebelumnya ingin membahas yang ringan ringan tentang dunia kampus dan dunia IT. Namun memang hal yang paling susah di dunia ini adalah istiqomah atau konsistensi. Konsisten untuk terus menerus posting, terus menerus menghasilkan konten bukan perkara mudah. Setelah episode 8 semua podcast saya jalankan sendiri tanpa rekan dosen saya tadi. Pembahasan podcast yang sebelumnya tentang dunia IT, kampus sekarang  beralih ke pembahasan digital marketing yang baru aja saya geluti karena di samping dosen saya juga sedang mengembangkan bisnis alat kesehatan di sukoharjo jawa tengah. Podcast saya yang random ini juga pembahasan yang kurang dalam membuat podcast saya tidak meraih traffic seperti yang diinginkan. haha

Karena memang tujuan pertama membuat podcast ini untuk melatih diri saya sendiri untuk berbicara( bukan membela diri) maka saya lanjutkan terus saja podcast ini bahkan sampai episode ke 54. setelah episode 54 pun pendengar juga tidak membaik, Mungkin memang pembawaan saya yang membosankan atau tidak konsisten post konten podcast atau juga saya tidak punya UPS atau Unique selling proposition Pembahasan yang kurang menarik , kurang unik yang membuat saya menjadi orang rata rata dan tidak ada nilai  atau value yang bisa diambil oleh pendengar podcast saya. Entahlah namun satu hal yang pasti, kemampuan saya berbicara jadi lebih baik dari sebelumnya setidaknya itulah menurut saya. Podcast tersebut membuaat saya berani membuat konten youtube tutorial, konten mengajar yang mana penontonnya pun ga banyak juga.. hahaha lagi lagi ini soal UPS dan kedalaman konten yang saya buat mungkin yaa.. 

Sebelum membuat podcast tersebut saya merasa saya sangat tertutup, introvert parah dan takut untuk mengajar. menjadi dosen adlaah hal baru bagi saya .. Karena sebelumnya saya bekerja di balik layar sebagai TV video editor dan tidak secara langsung banyak berkomunikasi dan berbicara. podcast ini merupakan jembatan bagi saya untuk dapat melewati dunia mengajar dan dosen yang baru aja saya tempuh. Menarik sekali menurut sya untuk melihat ke belakang dan cek lagi saya sebelum buat podcast dan setelah bikin podcast. walaupun mungkin ndak bermanfaat untuk orang lain. setidaknya podcast saya tersebut sangat bermanfaat untuk saya sendiri. 
Share:

Minggu, 24 April 2022

Beralih ke software gratis dan legal.

Pertama kali saya bergulat dengan komputer dengan serius yaitu pada tahun 2010. Langsung terjerumus dalam dunia software tidak legal karena 2 hal yakni semua matakuliah mewajibkan saya untuk menggunakan software tersebut seperti microsoft app dan adobe Family dan saya pribadi tidak punya uang untuk membeli software legal. DItambah fokus kuliah saya yang masuk dalam dunia multimedia seperti animasi, video editing dan visual efek mengakibatkan makin terjebak dalam software bajakan karena saya harus pake adobe after effects, adobe photoshop, illustrator, corel draw, autodesk maya. semua software tersebut berbayar dan sangat mahal. 

Namun semua ini berubah sekarang saya tidak perlu menggunakan software di atas semua. saya mulai beralih dari microsoft word ke googlesheet, dari photoshop ke Canva dari adobe premiere ke VN atau Davinci Resolve. Bahkan untuk bikin design mobile app aja bisa pake figma dan gratis. 

menarik sekali.. 

Peralihan ini terjadi karena semua perusahaan software ingin menjangkau dulu user atau akusisi sebanyak banyaknya user..  Semakin banyak akusisi user  maka kemungkinan untuk beli software yang versi berbayar maka akan terjadi. karena software versi gratis terbatas baik dalam jumlah project yang dijalankan atau yang lain. yang intinya ada pembatasan untuk versi gratis. 

Untuk kali ini sih syaa belinya baru yang canva versi pro dan sangat worth it 
Software bajakan



Share:

Talk ?

galen.nolan1@gmail.comn> .

Dipersembahkan oleh

Labels

Blog Archive